Bekasi,Pos62.Online-
Kasus dugaan pembullyan yang dialami FAA, bocah SD di Bekasi tengah jadi sorotan.
FAA mengalami nasib pilu diduga dibully teman-temannya di sekolah hingga berujung kaki diamputasi.
Sang ibu membeberkan kronologi bullying yang dialami putranya tersebut.
Diketahui FAA adalah siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Ibu FAA, Diana (40), bercerita peristiwa nahas yang menimpa anaknya itu terjadi pada Februari 2023.
Saat itu, FAA hendak jajan bersama kelima temannya di luar Sekolah saat jam istirahat.
Di perjalanan, FAA ditekel oleh salah satu temannya dan hal itu membuat FAA terjatuh.
Saat terjatuh, teman-temannya meminta agar FAA tak menceritan hal tersebut kepada orang tua atau pihak Sekolah.
"F mulai di-bully (secara verbal), maksudnya (dibilang), 'Jangan nangis', 'Enggak usah ngadu sama mama,' ' Enggak Usah ngadu sama guru', seperti itu," ucap Diana seperti dikutip Kompas.com.
Setelah menekel Dan merundung FAA secara verbal, teman-temannya meninggalkannya.
Mereka tidak membantu F untuk berdiri. Padahal saat itu, FAA kesakitan.
"F itu ngesot sendiri mencari batu es, karena tangannya sakit, merah. Dia enggak jadi jajan, balik ke kelas," kata Diana.
Parahnya setelah FAA tiba di kelas, teman-temannya justru kembali mengolok-oloknya.
Namun pihak sekolah menganggap kejadian yang menimpa FAA itu hanya candaan para siswa.
Perkataan itu keluar dari wakil Kepala SDN Jatimulya 09, Sukaemah.
"Memang dalam peristiwa itu mereka jajanan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh, kata Sukaemah pada Selasa (31/10/2023) seperti dikutip Kompas.com
Aksi sliding kaki, kata Sukaemah, merupakan perbuatan biasa yang dilakukan para siswa ketika bercanda.
Sukaemah menilai aksi tersebut bukan lah perundungan.
"Iya, bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung. Ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke Fatir, jatuh," katanya.
Ejekan yang dilontarkan teman-teman ke Fatir dianggap sebagai hal biasa.
"Kalau bercanda-canda, (bilang), 'Haa, Lu jelek Lu, mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah Biasa kayaknya. Mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya ya," kata Sukaemah
Sukaemah menambahkan dirundung teman-temannya, Fatir tak pernah melaporkan ke pihak sekolah.
Sebelum divonis kanker tulang, Fatir menjalani berbagai pengobatan medis.
Namun, upaya-upaya itu tidak kunjung membuahkan kesembuhan. Kondisi Fatir bahkan semakin memburuk.
Pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis Fatir mengalami kanker tulang. Kaki kiri Fatir harus segera diamputasi.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," papar Diana.
Amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit menyatakan hasil yang sama.
Kini Fatir tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta karena kondisinya belum stabil setelah menjalani operasi amputasi.
DPRD Kabupaten Bekasi Pantau Perkembangan Kasus
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi M. Nuh melakukan klarifikasi secara langsung ke SDN Jatimulya 09, dia meminta penjelasan terkait kabar dugaan bullying.
"Ada dugaan perundungan kalau bahasa sekarang bullying di SDN 09 Jatimulya, terus terang saya baru tahu tapi ya kemudian saya coba secepatnya klarifikasi bertanya kepada pihak sekolah," kata M. Nuh.
Dalam kesempatan ini, pihak terkait seperti Dinas Pendidikan (Disdik) serta Kementerian Pendidikan Kebudayaan turut hadir meminta klarifikasi.
Menurut Nuh, kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian dan akan terus dipantau. Dia berharap, semua pihak dapat saling melindungi hak anak.
Sebab, baik korban dan terduga pelaku sama-sama anak yang harus dilindungi dan dipenuhi hak pendidikannya.
"Karena kasian sekolah ini juga masih banyak anak-anak yang perlu dibimbing dan dibina jangan sampai anak-anak secara mental jadi terganggu," terangnya.
Sumber:Tribun