Pancoran,Pos62.Online-
Korban lift ambruk si Tower Jasmine, Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, mengalami trauma atas insiden yang menimpanya.
Lift yang ditumpangi korban bernama Ratis Manda Sari (34) ambruk pada Jumat (27/10/2023) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Setelah kejadian itu, Manda mengaku trauma menaiki lift hingga harus ditemani teknisi untuk sampai ke kamarnya di lantai 11.
"Karena saya masih gemetaran dan trauma rasanya naik lift, kami diantar sama teknisi ke lantai 11," kata Manda saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).
Bahkan, Manda mengaku terus terbayang insiden lift ambruk itu sampai membuatnya tidak bisa tidur.
"Sampai pagi saya nggak bisa tidur kebayang kejadian dalam lift tersebut. Saya cerita lah sama abang angkat saya bahwa saya takut naik lift, nggak mau tinggal di apartemen lagi, mau nyari kos saja. Lalu dia bertanya kenapa, saya cerita lah kronologi kejadian lift ambruk dan saya kirim videonya (pasca kejadian)," ujar dia.
Salah satu yang membuat korban trauma yaitu lantaran dirinya sempat terjebak cukup lama di dalam lift.
"Saya kurang tahu berapa lamanya, tapi cukup lama juga sebab teknisi nggak bisa membuka pintu lift, sampai di congkel-congkel gitu, kemudian baru bisa terbuka. Saya dari dalam pun bilang ke teknisi, mohon dibantu cepat sebab saya takut," ucap Manda.
Manda kemudian melaporkan peristiwa lift ambruk itu ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (26/10/2023).
Sebelum melaporkan peristiwa itu ke polisi, Manda mengatakan pihak pengelola apartemen mulanya hanya meminta maaf atas insiden tersebut.
Selain itu, biaya pengobatan juga ditanggung oleh korban sendiri.
"Pengelola ada chat saya minta maaf atas ketidaknyamanan, itu saja. Berobat saya sendiri," kata Manda.
Namun, sikap pengelola Apartemen Kalibata City disebut berubah setelah Manda membuat laporan polisi.
Manda menuturkan, pihak pengelola mendatangi unit apartemennya dan membawa buah-buahan. Namun, saat itu Manda sedang tidak berada di unitnya.
"Lalu, setelah dibuat laporan polisi agar mereka tidak lalai dalam urusan lift, baru lah saya didatangi ke unit sama pihak pengelola, bawa buah-buah buat nengok saya. Tapi posisi saya lagi nggak ada di unit," ujar dia.
Laporan Manda teregister dengan nomor LP/B/3240/X/2023/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya tertanggal 26 Oktober 2023.
"Dibuat laporan polisi agar mereka (pengelola apartemen) tidak lalai dalam urusan lift," kata Manda.
Dalam laporannya juga tercantum Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan seseorang terluka.
Menurut Manda, insiden lift ambruk itu sangat berbahaya bagi penghuni Apartemen Kalibata City.
"Jangan sampai next ada korban lagi. Soalnya itu sangat bahaya, itu baru menuju lantai dua sudah hancur isi dalam lift tersebut. Kalau sudah di lantai 10 atau sembilan, saya nggak tahu apa yang akan terjadi," ujar dia.
"Jika lift-nya bermasalah, harus ada palang di depan lift tersebut agar enggak bisa digunakan," tambahnya.
Ia mengaku sudah menjalani visum di rumah sakit dengan pendampingan dari pihak kepolisian.
"Sudah diantar sama polisi buat visum ke rumah sakit. Katanya nunggu panggilan satu kali lagi mediasi gitu," ucap Manda.
Kronologi
Manda mencerutakan, kejadian lift ambruk di Tower Jasmine Apartemen Kalibata City bermula ketika ia dan seorang temannya hendak naik ke lantai 11.
Namun, baru sampai di lantai dua, lift yang dinaiki Manda dan temannya tiba-tiba ambruk.
"Saya naik lift menuju ke lantai 11, lalu mau naik ke lantai 2, tiba-tiba lift-nya jatuh ke bawah ambruk," kata Manda kepada wartawan, Senin (30/10/2023).
Manda mengungkapkan, ia dan temannya tertimpa besi yang ada di dalam lift hingga membuat mereka terluka.
"Besi dalam lift yang posisi besi di atas kepala itu jatuh menimpa kami. Saya cedera tangan kiri memar dan tulang tangan kiri sakit sampai sekarang," ungkap dia.
"Teman saya luka berdarah di tangan,sampai jam tangan dia hancur," tambahnya.
Sumber:TribunJakarta