Jakarta,Pos62.Online-
Pelajar SMA di Koja, Jakarta Utara ditangkap usai menyebarkan hoax teror bom di Koja Trade Mall dengan dalih prank teman. Polisi mengungkap para pelajar tersebut.
Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni mengatakan, pelaku utama dalam hal ini yakni FA. Dia bertugas membuat profil atas nama Noordin M Top. Melalui profil tersebut, FA menyebarkan rumor bom di mall kepada temannya berinisial H.
"Kalau saudara FA pembuat profil Noordin M Top," kata Syahroni kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).
Sementara itu, temannya yang lain berinisial RF berperan memberikan nomor H kepada FA untuk di-prank. Para pelaku mengaku menjahili H lantaran dinilai cupu.
"Karena menurut mereka saudara H ini katanya cupu atau lemah gemulai makanya di-prank, sekali lagi ini hanya motif nge-prank di antara mereka," ujarnya.
Sementara itu, para pelaku lainnya juga diamankan lantaran diduga terlibat. Termasuk ketua kelas dan juga admin grup WhatsApp grup kelas tersebut.
"Untuk berikutnya kita kembangkan lagi bahwa ada lagi yang terlibat, yaitu saudara KH, ketua kelas, yang merupakan admin group WA kelas. Saudari SAL, sama admin WA kelas juga," imbuhnya.
Bawa-bawa Noordin M Top
Polisi menangkap enam anak SMA yang diduga menyebarkan ancaman bom di Koja Trade Mall, Jakarta Utara. Mereka mengatasnamakan Noordin M Top dalam penyebaran informasi tersebut.
"Isinya ancaman tadi yang mengatasnamakan Noordin M Top. Itu hanya mainan di antara mereka," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Diketahui, Noordin M Top merupakan dalang dari sejumlah aksi terorisme di Indonesia. Mulai kasus bom JW Marriott pada 2003, bom Kedutaan Besar Australia pada 2004, tiga restoran padat warga asing di Denpasar, Bali, pada 2005, serta Bom Mega Kuningan pada 2009.
Gidion mengatakan teror tersebut hanya candaan semata yang disebarkan melalui media sosial. Setelah dilakukan penelusuran, dipastikan tidak ada bom di Koja Trade Mall.
"Di satu sisi, anak ini mainan tidak pada tempatnya, tetapi secara SOP sudah kita pastikan lokasinya aman dan aktivitas normal, tidak ada masalah," ujarnya.
"Kapolsek dapat laporan ada ancaman bom, kemudian sesuai dengan SOP-nya kalau namanya ancaman tetap didatangkan terhadap objek itu, nah dan sudah dilakukan pemeriksaan, dan nihil, tidak ada indikasi," imbuhnya.
Sumber:detik