Langkat,Pos62.Online-
Kabupaten Langkat memiliki luas wilayah 6.262,00 km persegi.
Dari luas wilayah itu, termasuk pula kawasan suaka margasatwa, hutan lindung dan hutan produksi.
Bahkan, di Kabupaten Langkat sebahagian wilayahnya termasuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Namun, yang paling memprihatinkan, ternyata berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat hingga 2015, sejumlah kawasan itu, baik kawasan margasatwa ataupun hutan lindung jumlahnya berkurang.
Berikut ini data yang dipaparkan BPS Kabupaten Langkat dalam websitenya:
Kecamatan Secanggang
Kecamatan Secanggang yang merupakan wilayah dengan desa terbanyak ini ternyata memiliki kawasan suaka margasatwa.
Dari data BPS Kabupaten Langkat, kawasan suaka margasatwa yang ada di Kecamatan Secanggang dari tahun ke tahun makin menyusut.
Pada tahun 2013, luas kawasan margasatwa di Kecamatan Secanggang mencapai 6.118,00 hektare.
Namun, pada tahun 2014, menyusut menjadi 5.503,00 hektare.
Lalu, di tahun 2015, luasnya naik sedikit menjadi 5.902,00 hektare.
Menyusutnya kawasan suaka margasatawa ini diduga tak terlepas dari adanya campur tangan mafia tanah.
Kejaksaan Tinggi Sumut sempat menemukan adanya indikasi penyerobotan lahan negara oleh para mafia tanah.
Lahan suaka margasatawa di Kecamatan Secanggang, khususnya di Desa Karang Gading patut diduga dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit.
Sayang, kasusnya tak kedengaran lagi di Kejaksaan Tinggi Sumut.
Menyusutnya kawasan suaka margasatawa ini diduga tak terlepas dari adanya campur tangan mafia tanah.
Kejaksaan Tinggi Sumut sempat menemukan adanya indikasi penyerobotan lahan negara oleh para mafia tanah.
Lahan suaka margasatawa di Kecamatan Secanggang, khususnya di Desa Karang Gading patut diduga dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit.
Sayang, kasusnya tak kedengaran lagi di Kejaksaan Tinggi Sumut.
Kecamatan Tanjung Pura
Kecamatan Tanjung Pura juga menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Langkat yang memiliki kawasan suaka margasatwa.
Sama seperti Kecamatan Secanggang, wilayah suaka margasatwa di Kecamatan Tanjung Pura juga menyusut, meski sempat bertambah sedikit pada tahun 2014.
Dari catatan BPS Kabupaten Langkat, luas kawasan suaka margasatwa di Kecamatan Tanjung Pura pada tahun 2013 mencapai 3.401,00 hektare.
Lalu, di tahun 2014, jumlah kawasannya bertambah sedikit menjadi 4.017,00 hektare.
Selanjutnya, pada tahun 2015, luasnya kembali menyusut menjadi 3.616,00 hektare.
Kuat dugaan, menyusutnya luas kawasan margasatawa di Kecamatan Tanjung Pura ini juga tak terlepas karena campur tangan mafia tanah.
Kejaksaan Tinggi Sumut juga sempat menemukan adanya indikasi penyerobotan lahan negara oleh mafia tanah di Kecamatan Tanjung Pura ini.
Kawasan margasatawa yang semula ditumbuhi tanaman bakau berubah menjadi perkebunan sawit.
Namun, lagi-lagi sangat disayangkan, tidak ada perkembangan lanjutan dari kasus dugaan penyerobotan lahan ini.
BPS Kabupaten Langkat juga tidak mengupdate luas kawasan margasatwa ini per tahun 2023.
Sumber:Tribun