Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi Menutup Gelar Pameran Arsip Kuno di Mentok

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi Menutup Gelar Pameran Arsip Kuno di Mentok

Kamis, 30 November 2023, November 30, 2023

POS62.Online - Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah V Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung bekerjasama dengan pemerintah daerah Bangka Barat akhirnya menutup pameran foto manuskrip dan naskah kuno Bangka di Mentok, Kabupaten Bangka Barat.
"Kegiatan yang difasilitasi Balai Pelestarian Kebudayaan jambi ini sudah dilaksanan selama empat hari mulai Minggu (26/11) di gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka Barat," kata pegiat literasi dan pemerhati sejarah Suryan Masrin di Mentok, Kamis (29/11/2023).


Ia mengatakan Pulau Bangka, sebagai bagian integral dari Indonesia, memiliki warisan sejarah yang begitu kaya dan sejumlah manuskrip yang selama ini ditemukan di daerah itu menyimpan kisah-kisah berharga tentang perjalanan zaman, perkembangan budaya, dan interaksi dengan berbagai peradaban.


"Sayangnya, seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup, kekayaan sejarah ini terancam terlupakan dan terabaikan. Oleh karena itu, setelah mengadakan pameran manuskrip dan naskah kuno ini kami selanjutnya akan tetap terus berupaya menghidupkan kembali warisan berharga ini," katanya.
Ia menjelaskan, jejak literasi di Pulau Bangka dalam manuskrip sudah terdeteksi dimulai abad 19, yakni tahun 1861 adalah menjadi kali pertama, manuskrip ini berisi tentang informasi sejarah Pulau Bangka, tata pemerintahan, termasuk juga Islamisasi di dalamnya. Literasi manuskrip ini berlaku hingga sampai abad 21.


Pada kenyataannya, kata dia, keberadaan manuskrip di Pulau Bangka belum banyak diketahui masyarakat secara umum, bahkan keluarga pewaris atau penyimpan sekali pun.
Menurut dia, hal ini terjadi karena kekeramatan benda tersebut yang oleh pemilik sebelumnya hanya dititipkan untuk dijaga dan disimpan.

Selain itu juga karena pemahaman orang Bangka terlalu dini, sehingga hal-hal yang berhubungan dengan tulisan Arab dan atau lainnya dianggap mengandung musibah sehingga ada yang dibakar, dihanyutkan dan dibuang.


"Kami ingin setelah penutupan pameran ini kedepan kita bisa terus mengenalkan, mengungkap dan menceritakan manuskrip dan naskah kuno yang ada sehingga masyarakat mengenal budaya yang ada di daerahnya sendiri," ungkapnya.


"Dalam pameran kedepan selanjutnya kita akan menampilkan keindahan dan kearifan lokal yang terpatri dalam setiap tulisan dan gambar yang lebih banyak lagi dengan demikian kita butuh dukungan masyarakat agar berani membuka diri untuk memberikan informasi dan menunjukkan keberadaan manuskrip atau naskah yang masih disimpan agar informasi yang terkandung di dalamnya hingga dapat dipublikasikan. Kita tidak mengambil, tapi kita hanya ingin tau, dan berharap diberikan izin untuk mendokumentasikan dan mempublikasikannya.Warisan yang menjadi milik mereka masih tetap menjadi milik mereka, kecuali mereka dengan ikhlas menyerahkan kepada kita untuk dirawat dan dilestarikan.”lanjutnya


Ini salah satu upaya nyata kita untuk merangkul sejarah, menghormati para pendahulu, dan mewariskan kekayaan ini kepada generasi yang akan datang. Kedepan kami akan sajikan informasi seputar manuskrip dan arsip kuno yang ada di Pulau Bangka khususnya di wilayah Bangka Barat lebih baik lagi, kami harapkan dari pameran perdana kali ini bisa bermanfaat dalam upaya pemajuan kebudayaan kita," bebernya.
Selain memamerkan foto manuskrip dan arsip kuno, selama kegiatan itu juga ditampilkan Hikayat Amang Ikak oleh Ihsan Mokoginta Dasin dan dilanjutkan dengan diskusi manuskrip dan arsip kuno bersama Tengku Sayyid Deqy dan Suryan Masrin.


Penulis: (alf)

TerPopuler