Air Terjun Terbesar Dan Tertinggi Yg Bersembunyi Dibawah Air

Air Terjun Terbesar Dan Tertinggi Yg Bersembunyi Dibawah Air

Senin, 06 November 2023, November 06, 2023

 

Pos62.Online,Jakarta- Tahukah kamu, air terjun terbesar di dunia ternyata ada di kedalaman bawah air? Air terjun tertinggi di Bumi ini berdiri setinggi 3,5 kilometer.

Di sebelah air terjun ini, ada Air Terjun Angel (Angel Falls), air terjun tertinggi yang tak pernah terputus di daratan. Jika dibandingkan antara air terjun tertinggi ini, Angel Falls jadi tidak ada apa-apanya.


Dimana air terjun terbesar di dunia?

Air terjun terbesar dan tertinggi di dunia disebut Denmark Strait Cataract dan dapat ditemukan di bawah Selat Denmark antara Greenland dan Islandia


Di sini, air jatuh dari Laut Greenland ke Laut Irminger sejauh lebih dari 3 kilometer, setetes air yang tiga kali lebih tinggi dari Angel Falls yang ikonik di Venezuela.


Air terjun ini juga sangat lebar, membentang sepanjang 160 kilometer dan mengalirkan sekitar 5 juta meter kubik air setiap detiknya, setara dengan 2.000 Niagara pada aliran puncaknya.


Seperti dikutip dari IFL Science, terletak jauh di bawah permukaan laut, air terjun ini ditemukan pada tahun 1989.


Kalian mungkin bertanya-tanya, bagaimana air terjun bawah air terbentuk dan seperti apa air 'jatuh' di bawah air? Menurut National Ocean Service, hal ini berkaitan dengan suhu air.


Air dingin lebih padat daripada air hangat, sehingga ketika air dingin yang mengalir ke selatan dari Laut Nordik bertemu dengan air yang lebih sejuk di Laut Irminger, air tersebut akan tenggelam.


Air yang lebih dingin dan lebih padat dipaksa berada di bawah air yang lebih hangat, mengalir di atas arus air yang sangat besar di dasar laut untuk menciptakan air terjun yang luar biasa.


Sayangnya, pemanasan global mengubah air terjun bawah air. Seiring dengan semakin meningkatnya suhu akibat perubahan iklim, suhu lautan menjadi lebih hangat dan semakin banyak air tawar yang masuk, serta berkurangnya pembentukan es laut. Hal ini berdampak pada berkurangnya volume air dingin dan padat yang mengalir ke bawah.


"Contoh yang baik adalah di pantai Catalan, tempat terjadi penurunan jumlah hari tramontane di musim dingin di Teluk Singa dan utara pantai Catalan menyebabkan melemahnya proses oseanografi ini," kata Profesor Anna Sanchez-Vidal, yang memimpin ekspedisi untuk menyelidiki Selat Denmark.


Kondisi ini sangat menentukan dalam mengatur iklim dan berdampak buruk terhadap perubahan iklim serta berdampak besar pada ekosistem dalam," tutupnya.


Sumber:Detik.Com

TerPopuler