Pos62.Online-
Fenomena hujan es sering terjadi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia.
Bahkan, di Kota Medan, Sumatra Utara, pernah terjadi hujan es yang dibarengi dengan angin kencang.
Lantas, muncul pertanyaan, bagaimana hujan es ini terjadi?
Kenapa hujan es terjadi.
Berikut ini adalah penjelasan secara sains dari Peneliti Senior Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS (Institut Teknologi Sepuluh November), Dr Ir Amien Widodo MSi.
Menurut Dr Amien, hail atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan hujan es ini terjadi karena awan cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan gelap seperti bentuk jamur.
Awan yang sering muncul dari awal hingga di akhir musim penghujan ini dapat menyebabkan hujan es karena aliran udara ke bawah yang cukup tinggi.
“Dengan didukung suhu permukaan yang rendah, hujan yang akan turun bisa berbentuk butiran es,” jelasnya, dikutip dari its.ac.id, Kamis (26/10/2023).
Amien menerangkan, Cb juga dapat membawa angin puting beliung yang sangat kencang.
Hal ini bisa memperburuk hujan es.
“Hujan es ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, kondisinya semakin parah karena semakin banyak titik yang mengalami hal ini,” ungkap dosen Departemen Teknik Geofisika ITS ini.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa jika awan cukup tinggi dan suhu bumi lebih panas, es tersebut akan turun sebagai hujan air biasa.
Namun, jika ketinggian awan lebih dekat ke Bumi, maka kristal es tersebut akan jatuh sebagai hujan es.
Semakin besar dan tinggi awan yang terbentuk, maka semakin besar pula es yang mungkin terbentuk.
Diameter hujan es terbesar yang pernah tercatat adalah 20,3 sentimeter dan berat 1 kilogram yang terjadi di Dakota Selatan, Amerika Serikat.
Hujan es bisa merusak dan berbahaya bagi manusia karena bongkahan es tersebut jatuh dengan kecepatan tinggi yang dipengaruhi gaya gravitasi.
Hujan es jatuh dengan kecepatan 170 kilometer per jam.(tribun-medan.com)
Sumber:Tribun Medan