Jakarta,Pos 62.Online
Enam narapidana (napi) tewas dalam kerusuhan di dalam sebuah penjara di kota Guayaquil, Ekuador. Insiden pada Jumat (6/10) sore waktu setempat ini merupakan kerusuhan mematikan terbaru yang menimpa sistem lembaga pemasyarakatan Ekuador.
Sebuah peristiwa terjadi di salah satu blok sel penjara Guayas 1, yang mengakibatkan enam orang tewas, kata otoritas penjara nasional SNAI dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).
Kantor kejaksaan mengatakan bahwa agen-agennya, bersama dengan polisi dan militer, "menjalankan protokol keamanan... sehubungan dengan gangguan yang terjadi pada Jumat sore tersebut.
Kantor kejaksaan menambahkan dalam sebuah pernyataan di X, sebelumnya Twitter, bahwa "dalam beberapa jam mendatang, personel militer khusus akan melakukan penggerebekan dan pengintaian pertama di Paviliun 7, tempat asal insiden, untuk mengendalikan situasi."
Guayas 1 adalah salah satu dari lima fasilitas yang membentuk kompleks penjara besar di Guayaquil, sebuah kota pelabuhan.
Sebelumnya pada akhir Juli lalu, kerusuhan di penjara Guayas 1 menyebabkan lebih dari 30 orang tewas.
Konflik antara geng-geng kuat yang terkait dengan kartel Kolombia dan Meksiko telah menyebabkan lebih dari 430 kematian narapidana di Ekuador sejak tahun 2021. Para napi itu tewas dalam pembantaian yang meninggalkan jejak berupa mayat-mayat yang dibakar dan dipotong-potong.
Puluhan penjaga juga disandera di beberapa penjara di seluruh negeri pada akhir Agustus.
Di jalanan, pembunuhan meningkat empat kali lipat antara tahun 2018 dan 2022, mencapai rekor 26 pembunuhan per 100.000 penduduk.
Angka tersebut bisa naik hingga 40 tahun ini, menurut para ahli.
Ekuador pernah menjadi surga damai yang terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia: Kolombia dan Peru.
Namun, perang terhadap narkoba di negara-negara Amerika Selatan lainnya memaksa kartel narkoba pindah ke Ekuador, yang memiliki pelabuhan-pelabuhan besar di Pasifik dengan kontrol yang lebih longgar, korupsi yang meluas, dan ekonomi yang menggunakan dolar.
Sumber:detiknews