Jakarta,Pos62.Online
Seorang remaja di Texas, bernama Gabriel Silva, baru-baru ini jadi sorotan setelah membagikan kisahnya mengidap stroke berat dan diselamatkan oleh anjing border collie miliknya, Axel.
Kisahnya bermula saat Silva mendadak terkena serangan stroke di kamarnya. Orang tua dari remaja tersebut, Amanda dan Daines Tanner, saat itu sedang tidur dan tak mengetahui kalau sang anak mengalami serangan stroke.
Anjing border collie itu kemudian berusaha membangunkan mereka sekitar jam 5 pagi waktu setempat pada 26 Agustus 2023. Amanda dan Daines awalnya mengabaikannya lantaran dikira hanya ingin bermain di luar.
"Dia mencakar saya lebih dari biasanya untuk membuat saya bergerak," Amanda, 44 tahun, mengatakan kepada Today.com, dikutip dari New York Post.
Anjing tersebut terus berusaha membangunkan orang tua Silva dengan mencakar dan menggigitnya. Walhasil Daines pun beranjak dari tempat tidur untuk membukakan pintu keluar. Namun alih-alih keluar, Axel malah berjalan menuju pintu kamar tidur satunya dan menolak bergerak.
Daines membuka pintu dan menemukan Silva yang tengah mengalami serangan stroke. Silva pun langsung dilarikan ke UGD untuk mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit.
"(Saat ditemukan) kata-katanya tidak jelas dan tidak bisa menggerakkan sisi kanan tubuhnya," ucap Daines.
"Axel selalu sangat intuitif. Dia dapat mengetahui ketika ada sesuatu yang salah, seperti apakah kita merasa sedih atau stres dan dia melakukan yang terbaik untuk memperbaiki masalah tersebut," kata Silva kepada People.
Ahli bedah saraf dan spesialis stroke dr Sabih Effendi mengatakan Silva telah kehilangan kemampuan berbicara dan tangan kanannya sangat lemah. Remaja laki-laki berusia 17 tahun itu kemudian menjalani prosedur Cerebral Angiogram untuk mengetahui penyebabnya.
Hasilnya, Silva mengalami diseksi arteri atau suatu kondisi darurat yang terjadi ketika robekan terbentuk di lapisan arteri. Diseksi arteri menyebabkan stroke iskemik, yang terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak terhambat. Menurut American Stroke Association, jenis stroke ini menyumbang 87 persen dari seluruh stroke.
Silva kemudian diberi obat pengencer darah untuk mengembalikan aliran darah ke otaknya secepat mungkin.
Dokter mengatakan jika remaja tersebut mendapatkan perawatan medis lebih lambat kemungkinan akan mengalami komplikasi serius.
"Jutaan neuron hilang setiap menit selama stroke iskemik, yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan bicara dan gerakan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian," kata dokter tersebut kepada People.
"Seandainya anjing keluarga tidak memberi tahu orang tua Gabriel, dan jika orang tua Gabriel tidak mengidentifikasi gejalanya sebagai gejala stroke, waktu pengobatan bisa sangat tertunda sehingga mengakibatkan hasil yang jauh berbeda bagi Gabriel," lanjut dokter tersebut.
Sumber:Detik