Sumatra Utara,Pos62.Online-
Suku Mandailing.
Ini adalah satu diantara banyak suku yang ada di Sumatra Utara.
Secara etimologi, ada dua pendapat yang menyebutkan asal-usul nama Mandailing.
Pertama, ada yang berpendapat bahwa Mandailing berasal dari kata Mandala Holing.
Ini adalah sebuah federasi yang pernah hadir di daerah Tapanuli Selatan pada abad ke-12.
Kata ini tertera dalam Surat Tumbaga Holing (Serat Tembaga Kalinga).
Sebagian sosiolog juga berpendapat bahwa asal kata Mandailing berasal dari kata "mande hilang" dari bahasa Minangkabau yang berarti "ibu yang hilang".
Di Sumatra Utara, suku Mandailing tersebar di berbagai Kabupaten dan Kota.
Paling banyak, suku Mandailing menetap di Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Tidak hanya itu, suku ini juga menyebar ke Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara dam Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kemudian, ada juga penyebarannya di Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, dan meluas hingga ke Kota Medan dan sekitarnya.
Di Provinsi Lain
Tidak hanya di Sumatra Utara, suku Mandailing juga menyebar ke Sumatera Barat dan Riau.
Di Sumatera Barat, suku Mandailing tinggal di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
Suku Mandailing juga terdapat di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Kemudian, ada juga penyebarannya di Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, dan meluas hingga ke Kota Medan dan sekitarnya.
Di Provinsi Lain
Tidak hanya di Sumatra Utara, suku Mandailing juga menyebar ke Sumatera Barat dan Riau.
Di Sumatera Barat, suku Mandailing tinggal di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
Suku Mandailing juga terdapat di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Etnis Mandailing, pada umumnya, mengelompokkan masyarakat ke dalam beberapa marga.
Adapun masing-masing marga selalu menempatkan diri sebagai keturunan asli dari seorang tokoh nenek moyang yang berlainan asal.
Silsilah keturunan dalam masyarakat Mandailing biasa disebut Torombo yang diawali dengan seorang tokoh leluhur suatu marga.
Adapun masyarakat Mandailing menganut sistem patrilineal sehingga marga diturunkan dari seorang nenek moyang dari garis laki-laki atau ayah.
Hingga kini, ada dua marga besar yang masih bertahan di Mandailing, yang Lubis dan Nasution.
Nenek moyang marga Lubis adalah Namora Pande Bosi, yang dikisahkan merupakan cucu dari seorang nakhoda kapal laut bernama Angin Bugis dari Pulau Sulu.
Sementara itu, marga Nasution memiliki nenek moyang bernama Si Baroar yang saat bayi ditemukan oleh Sultan Pulungan, seorang raja dari Huta Bargot di Mandailing Gondang.
Ada pula versi lain cerita yang menyebut bahwa orang pertama dengan marga Nasution adalah putra Raja Iskandar Muda dari Pagaruyung yang merupakan pusat Kerajaan Minangkabau di masa lalu.
Sejumlah peneliti dan tokoh membuat daftar marga-marga di Mandailing, berikut ini:
Menurut Abdul Lubis, marga-marga di Mandailing Julu dan Pakantan adalah:
Sinuraya
Ginting
Sembiring
Lubis
Nasution
Parinduri
Batubara
Matondang
Daulay
Nai Monte
Hasibuan
Sumber:Tribunmedan