Surabaya,Pos62.Online-
Dua orang pencuri sepeda motor gagal membawa kabur motor curiannya setelah pemilik motor, Munasan (65) memasang gembok pada lubang piringan rem cakram di roda depan motornya.
Aksi yang terjadi di Jalan Darmokali, Kecamatan Wonokromo terekam CCTV milik tetangga korban.
Dari video berdurasi 1 menit 43 detik yang diterima SURYA, terlihat dua orang mendatangi lokasi tersebut dengan berboncengan motor jenis matik.
Satu pelaku yang bertindak sebagai joki motor dan duduk memantau dari kejauhan.
Sedangkan pelaku lainnya bertindak sebagai eksekutor pencurian.
Ia mengenakan jaket sweater warna gelap dan bercelana pendek.
Si eksekutor datang mengendap-endap kemudian menuju motor Scoopy yang terparkir di teras tepat depan jendela rumah korban.
Jika dihitung durasinya, si pelaku hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari lima detik untuk membobol lubang kunci kontak motor.
Setelah setir motor dikuasai, mesin motor pun dinyalakan untuk segera digeber kencang dan dibawa kabur.
Pelaku mungkin sudah merasa sukses karena motor curiannya menyala, dan segera berlalu.
Tetapi anehnya, laju roda depan motor, mendadak tersendat.
Sontak pelaku turun untuk meninggalkan sasarannya.
Dan pelaku eksekutor tetap mempertahankan ketenangannya, bahkan sempat melepas helm warna putih milik korban yang dipakai sejenak dengan maksud sekalian dibawa kabur.
Motor yang nyaris dicuri tersebut milik Munasan yang bekerja di rumah potong hewan (RPH) Kecamatan Wiyung, Surabaya.
Anak korban Syaiful Arif (21) mengatakan, pihaknya baru menyadari motornya menjadi sasaran percobaan pencurian setelah mengetahui posisinya motor berubah.
Selain itu, helm yang biasa tertambat di bagian spion motor berpindah ke gerobak dagangan tepat depan rumah tetangganya.
Saat memeriksa rekaman CCTV pengawas milik tetangganya, ternyata motor milik Munasan nyaris digondol maling.
"Kejadiannya pada pukul 03.08 WIB, dan saya baru tahu pukul 03.30 WIB, karena posisi motor berubah, dan helm pindah di gerobak milik tetangga," kata Ayaiful saat ditemui di depan rumahnya, Rabu (25/10/2023).
Pelaku gagal mencuri motor ayahnya karena dipasangi gembok kecil berukuran sekepalan tangan orang dewasa.
Ia menuturkan, ini percobaan pencurian motor keempat karena sejak tahun 2022 hingga pertengahan 2023, pihaknya pernah menjadi sasaran percobaan pencurian motor.
"Pelaku gagal mencuri karena saya pasangi kunci ganda di cakram motor. Bentuknya gembok, harganya gak sampai Rp 100.000 dan membeli di toko bangunan," katanya.
Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku pencurian motor diperkirakan berusia kisaran 20-25 tahun.
Bahkan menurut sejumlah tetangganya, wajah pelaku sempat dikenali sebagai pengamen yang biasa berkeliling di kawasan Wonokromo.
"Kalau dari wajah pelaku, seperti tidak asing. Sepertinya pengamen. Atau dari orang orang yang biasa lewat dari kampung sini," terangnya.
Korban tidak melaporkan kejadian tersebut markas kepolisian setempat namun sengaja mengunggah video CCTV ke medsos.
Tujuannya, agar masyarakat Kota Surabaya meningkatkan kewaspadaan terhadap pencurian motor yang kian marak.
"Kalau setahun biasanya ada 3-4 kasus pencurian. Karena mungkin posisi rumah kami di pinggir jalan. Kami telah merekomendasikan RT agar dipasang portal dan ada yang jaga keliling kampung," pungkasnya.
Kapolsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, Kompol Dwi Jatmiko mengatakan, pihaknya telah mengerahkan personel untuk melakukan penyelidikan atas aksi percobaan pencurian motor tersebut.
"Oke, kami tindak lanjuti," ujarnya.
Sumber:Tribunnews